Sri Mulyani Kembali Jadi Menkeu, Pertumbuhan Ekonomi Dikhawatirkan Tetap di 5 Persen

Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah, mengaku tak sependapat apabila Sri Mulyani Indrawati kembali dipilih sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di Kabinet Jokowi periode II. Menurutnya, dengan kembalinya Sri Mulyani di posisi yang sama pada periode sebelumnya tidak akan membawa pertumbuhan ekonomi lebih baik.
"Kembalinya SMI sebagai Menteri Keuangan itu artinya kita tidak akan mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun ke depan," kata Piter saat dihubungi merdeka.com, Selasa (22/10).
Piter menyebut dengan masuknya Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu perekonomian nasional akan terjebak di pertumbuhan sekitar 5 persen. Dengan demikian, mimpi menjadi negara besar di tahun 2045 perlu dipikirkan kembali.
"Kecuali jika Ibu Sri Mulyani mengubah pola kebijakannya dalam menghadapi perlambatan ekonomi global," jelas dia.
Karena, menurut dia, yang dibutuhkan itu adalah kebijakan countercyclical baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil. Artinya kebijakan moneter yang sudah pro terhadap pertumbuhan hendaknya diimbangi dengan kebijakan fiskal yang penuh dengan stimulus terhadap perekonomian.
"Jangan takut untuk melebarkan defisit, harus berani menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah. Fokus kepada pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Piter melanjutkan, dengan masuknya kembali Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, maka calon kuat mengisi Menteri Perekonomian pun dipastikan diisi oleh Airlangga Hartarto. Hal itu tercermin dari beberapa nama-nama yang dipanggil oleh Jokowi hanya sosok Airlangga lah yang kemungkinan besar berada di kursi tersebut.
"Airlangga pastinya bisa membentuk tim yang bisa mensupport dia. Tantangan terbesarnya justru bagaimana nanti bersinergi dengan Sri Mulyani ini yang menurut saya tidak akan mudah," tandas dia.
Seperti diketahui, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dirinya kembali dipercaya menjadi menteri keuangan di kabinet Jokowi periode II. Hal ini disampaikan usai dirinya bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pagi ini.
Sri Mulyani mengatakan terdapat permintaan khusus dari Presiden Jokowi untuk menelurkan kebijakan prioritas dalam menjaga perekonomian nasional. Terutama terkait kondisi terkini di mana tengah diselimuti ketidakpastian global.
"Saya rasa banyak hal untuk Indonesia menghadapi perekonomian global dan pelemahan ekonomi seluruh dunia. Dibutuhkan kebijakan menjaga pertumbuhan kita," tuturnya.
Sri Mulyani menambahkan akan menyiapkan berbagai kebijakan menyesuaikan kondisi terkini. Perbaikan, apabila dibutuhkan, akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas anggaran negara di pemerintahan Jokowi periode II. "Tidak ada kebijakan yang statis. Kita lihat dinamika policy ekonomi dan apa yang perlu ditingkatkan," tutupnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts